Cikarang Pusat-Berita Independent
Sebagai tindak lanjut dalam menyikapi aksi demo guru honorer
yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Bupati Bekasi bersama jajaran
perangkat daerah mengumpulkan para Kepala Sekolah untuk dilakukan
reconfirm terhadap data yang berkaitan dengan kebutuhan guru di masing
masing sekolah pada Selasa lalu.
Sebelumnya,
atas perintah dari Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Pemerintah
kabupaten Bekasi juga telah melakukan verifikasi dan pendataan secara
langsung ke lapangan yang dilaksanakan pada 26 s.d 29 September 2018 ke
sekolah sekolah negeri yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi.
Neneng
menjelaskan bahwa pihaknya terus mencari solusi agar kesejarteraan guru
honorer tetap diperjuangkan yaitu dengan memfilter kembali database
yang sudah ada melalui pengembangan sistem yang lebih baik, Bupati
Neneng juga ingin agar kedepannya dunia pendidikan di Kabupaten Bekasi
ini lebih dekat lagi.
“Database sebenarnya
sudah ada, hanya saja SDM yang ada harus lebih diselektif lagi, dari
mulai perhitungan jumlah guru yang ada, kinerja sesuai jam kerja yang
efektif karena jumlah tenaga kerja honorer yang berjumlah tinggi
ini,tentu nantinya ini akan sangat berpengaruh terhadap penganggaran
UMK yang terbilang besar,” ungkapnya.
Neneng
pun mengakui bahwa berbicara soal guru itu sedari dulunya belum ada
seleksi kecuali melalui CPNS. Sementara untuk yang lainnya tidak pernah
diseleksi, artinya berdasarkan kebutuhan saja.
“Kita
akan melihat terlebih dahulu situasinya seperti apa, makanya kita akan
hitung dulu mana yang linear dan tidak linear atau ada yang kelebihan
bisa saja,” terang Neneng.
Dari hasil pertemuan
yang dihadiri oleh kurang lebih 708 orang Kepala Sekolah tingkat
sekolah dasar dan 95 orang Kepala SMP yang ada di Kabupaten Bekasi.
Neneng berharap agar masing-masing dapat menjalankan tugasnya sesuai
dengan porsinya.
“Operator biarlah tetap jadi operator, kalau dia guru rangkap jadi operator itu yang harus di pertimbangkan,” pungkasnya.
(hms-Asep)

0 komentar:
Posting Komentar
Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan kami dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Kami akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.