Surabaya-BeritaIndependent
Perjuangan Mahasiswa terkait demonstrasi menuntut Soeharto mundur
dari kursi presiden pada tahun 1998 telah memakan beberapa korban jiwa.
Sejumlah 4 Mahasiswa Trisakti tewas di tangan aparat, mereka tewas ketika menuntut soeharto lengser dari kursi kekuasaannya
yang telah berlangsung lebih dari 30 tahun.
Mahasiswa
merasa selama rezim orde baru berkuasa lebih dari 30 tahun, Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN) semakin merajalela. Praktik KKN tidak hanya
terjadi di pusat akan tetapi juga di daerah-daerah. Budaya tersebut
terus berlangsung hingga saat ini karena bobroknya sistem yang telah
diterapkan pada rezim orde baru.
Belakangan
ini ada kabar berhembus bahwa 4 Mahasiswa Trisakti yang tewas di tangan
aparat pada saat menuntut Soeharto turun dari kursi kekuasaaannya
diberikan gelar tanda jasa Pahlawan Nasional, karena gelar tersebut
dirasa layak dan pantas untuk diberikan kepada 4 mahasiswa tersebut yang
tewas saat menggulingkan Soeharto.
Yudo
Adianto Salim, alumni dari BEM Nusantara Jawa Timur menyatakan mendukung dan mendorong penuh pemerintah untuk memberikan gelar kepada 4
Mahasiswa tersebut. Beliau menilai gugurnya 4 Mahasiswa Trisakti
tersebut adalah bentuk totalitas perjuangan mahasiswa dalam memperbaiki
tatanan pemerintahan demi kemajuan bangsa tercinta.
"Sudah sepatutnya
pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada 4 mahasiswa yang
gugur tersebut," ujar pria yang akrab disapa Adi, beberapa waktu lalu.
Hal
senada juga diungkapkan oleh mantan Presiden BEM Trisakti Mochamad
Irwan. Beliau menyatakan “sudah sepantasnya pemerintah memberi gelar
pahlawan nasional kepada 4 mahasiswa yang gugur dalam merebut masa
reformasi yang sekarang kita nikmati."
"Gelar
yang diberikan itu sebagai bentuk penghargaan bahwa 4 Mahasiswa
tersebut berjasa besar atas terwujudnya masa reformasi yang kita nikmati
sekarang," tegasnya.
(RED.FER)